Entri Populer

Senin, 27 April 2009

HARI IV 3 OKTOBER 2008

Rasanya gak lengkap kalau ke Bali gak melakukan tur budaya, iya... melihat kebudayaan dan kesenian khas Bali yang terkenal ke segala penjuru dunia. Masak, kita orang Indonesia gak menghargai kesenian negeri sendiri. Dan hari ini program kita adalah mengunjungi beberapa tempat yang terkenal karena menyajikan atau menampilkan kesenian Bali.

Galuh

Galuh dikenal sebagai pusat Batik di Bali. Tapi, ternyata di sini kita gak hanya bisa membeli batik, hasil kerajinan khas Bali lainnya juga bisa dijumpai di sini. Kalo dibandingkan dengan yang dijual di tempat lain, di sepanjang jalan menuju pantai Kuta, misalnya, kualitas barang-barang yang dijual memang lebih bagus di Galuh. Makanya, jangan heran kalo di sini harganya pun lebih tinggi. Selain produk fashion, dijual juga perhiasan dari perak, ada juga yang menjual lukisan, dan lain-lain.

Tari Barong

Tepat di sebelah Galuh, adalah teater tempat pertunjukkan Tari Barong diadakan. Saya lupa nama teaternya apa. Tempatnya gak begitu besar, mungkin kapasitas tempat duduknya untuk 100-an orang. Terus terang baru pertama kali nih saya melihat pertunjukkan tari secara live. Ternyata lumayan seru juga. Pertunjukan Tari Barong ini menceritakan perlawanan Barong (simbol kebajikan) melawan Rangda (simbol kebatilan/kejahatan). Intinya, perjuangan kebaikan melawan kejahatan. Lihat foto-toto tari barong disini.

Bali Classic Center

Satu lagi nih, tempat yang juga memberikan informasi dan pertunjukan kebudayaan Bali, tempatnya masih di daerah Ubud juga dan gak terlalu jauh dari Galuh, yaitu Bali Classic Center, disingkat BCC. Di BCC, setiap pengunjung disambut oleh wanita berpakaian daerah Bali yang mempersilakan kita untuk berkumpul di sebuah aula. Di tempat ini, seorang pemandu menjelaskan sekilas mengenai kebudayaan Bali, pakaian adat, arti dari beberapa aksesori yang dibawa oleh beberapa wanita Bali. Masing-masing wanita tersebut memegang sesuatu yang berbeda-beda di atas kepala mereka. Semuanya dijelaskan oleh pemandu.

Dari sana, kita diajak tur mengelilingi kompleks BCC. Di salah satu "saung" terlihat sekelompok wanita yang sedang merangkai daun janur untuk keperluan sembahyang. Di "saung" lainnya ada yang sedang memasak dengan peralatan masak tradisional. Lalu ada juga yang sedang memainkan alat musik seperti gamelan dan pertunjukan wayang.

Puncak acaranya, kita dibawa menuju sebuah panggung, dimana di sana kita akan makan siang sambil melihat pertunjukan tari Bali. Ternyata asik juga ya...

Joger

Mungkin tempat yang satu ini yang paling ditunggu-tunggu oleh semua peserta tur untuk membeli oleh-oleh khas Bali. Boleh dikatakan Joger memang identik dengan Bali, seperti halnya Dagadu di Yogya.

Wow... ramai banget. Nggak nyangka kalo di Joger seramai itu. Jadi merasa gak nyaman aja. Udah hawa saat itu panas sekali, jadi gerah rasanya. Dan rasanya a/c di sana juga udah gak memadai lagi untuk mendinginkan udara di dalamnya karena terlalu banyak pengunjung. Jadi saya putuskan aja untuk keluar dari sana untuk menghirup udara yang segar.

Sebenarnya ada alternatif lain selain Joger, yaitu Jangkrik. Emang sih, namanya belum sepopuler Joger. Varian produknya juga belum begitu banyak. Tapi kalo bicara kualitas, produk Jangkrik gak kalah dibandingkan Joger, malah saya pikir sebagian lebih bagus dari Joger. Baca selengkapnya tentang Jangkrik di sini.

Pantai Kuta

Kira-kira jam 4 sore, kita mulai berjalan kaki menuju Pantai Kuta. Saya pikir ini waktu yang tepat untuk main ke Pantai Kuta, karena sesampai di sana udah menjelang matahari tenggelam. Sunset at Kuta Beach... Wow indah banget pemandangannya. Sempat ada kejadian menegangkan juga di sana. Ceritanya salah satu anak peserta tour, yakni Keke terpisah dari mamanya. Jadi kita pun bantu mencari si Keke. Setelah sekian jauh menyusuri pantai, akhirnya ketemu juga si Keke. Dia lagi asik tiduran di pantai sambil bermain pasir, lagi asik sendiri. Gak tahu dia, kalo mamanya udah bingung. Maklumlah masih anak-anak.

Monumen Bom Bali

Gak lama kita di Pantai Kuta, tujuan berikutnya adalah Monumen Bom Bali di Legian. Sambil jalan kaki, kita melihat-lihat di sepanjang jalan berjejer toko-toko, yang kebanyakan menjual fashion. Terangnya lampu toko dan baliho-baliho besar yang disoroti lampu yang terang membuat sepanjang jalan di sana jadi meriah. Untung kita jalan kaki, karena jalan-jalan di sana macet banget. Sampai juga akhirnya di Monumen Bom Bali. Di sana kita bisa melihat nama-nama korban meninggal yang diukir pada batu marmer hitam. Tragis... banyak sekali korban, itu tidak termasuk yang tidak teridentifikasi. Kondisi Legian sekarang memang jauh berbeda dibandingkan beberapa tahun sebelumnya pasca bom. Sekarang sih kondisinya udah pulih kembali. Gak terlihat puing-puing, yang ada hanyalah bangunan-bangunan baru. Suasananya hidup. Dan makin malam ternyata makin banyak pengunjung yang datang ke monumen ini. Dan banyak juga turis-turis asing dari negara Barat yang datang untuk mengenang dan sebagian lag datang karena akan mengikuti upacara peringatan tragedi bom Bali yang akan diadakan beberapa hari lagi.


0 komentar:

Posting Komentar

Follow Me

Related Websites

Berlangganan Artikel

Subscribe in a reader

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Lifestyle Blogs - BlogCatalog Blog Directory

Add to Technorati Favorites Checkpagerank.net

Ads

Website counter

Link Exchange

My Banner
minibannerayojalanjalan



My Text Link