Entri Populer

Selasa, 24 Maret 2009

HARI III 2 OKTOBER 2008

Nusa Lembongan

Pagi ini kami berangkat menuju pelabuhan Benoa dan akan menyeberangi laut menggunakan kapal layar "Sail Sensation" menuju Nusa Lembongan. Para peserta tur sebenarnya kecewa karena menurut program yang diterbitkan oleh penyelenggara tur, seharusnya kapal yang digunakan adalah Quick Silver sebuah cruiser bukannya kapal layar.
Kapal yang kami gunakan tidak sebesar Quick Silver, mungkin kapasitasnya nggak lebih dari 100 orang. Perjalanan menyeberang laut dengan kapal ini memakan waktu kurang lebih 1 jam. Mungkin kalau menggunakan Quick silver lebih cepat 30 menit. Karena kami melihat sendiri bagaimana Quick Silver mendahului kapal kami dan tidak berapa lama Quick Silver meninggalkan jauh kapal kami dan lenyap dari pandangan kami.
Setibanya di dekat pantai Nusa Lembongan, kapal kami berhenti. Di sana tidak ada pelabuhan untuk kapal merapat, jadi kami harus pindah ke perahu-perahu motor kecil yang jumlahnya tidak kurang dari 4 perahu.







Akhirnya sampai juga di pantai Nusa Lembongan. Wow, pemandangannya indah, airnya jernih, pantainya berpasir putih dan lembut rasanya di kaki. Kira-kira 30 m dari garis pantai, berjejer bangunan-bangunan khas Bali, terdapat banyak bar, mini market, dan rumah makan, salah satunya Jo Jo Restaurant, dimana kita menyantap siang di sini.
Di Nusa Lembongan, kita berjalan menyusuri pantai dan sampai pada sebuah jalan kecil beraspal, di sana sudah menunggu mobil-mobil seperti angkot yang akan membawa kita ke sebuah desa penghasil rumput laut. Di desa tersebut semua penduduknya menjadikan budidaya rumput laut sebagai pekerjaan utama mereka. Siang itu, di setiap rumah yang kita lewati, penghuninya sedang menjalin rumput laut dengan benang sehingga menjadi rangkaian rumput laut yang panjang sebelum di-"tanam" di laut, ada juga yang sedang menjemur rumput laut sebelum diolah dan dijual. Oh ya... ternyata rumput laut itu bau amis, baunya membuat mual.

Tidak jauh dari desa tadi, ada sebuah tempat/rumah yang disebut Gala Gala Underground House atau rumah bawah tanah Gala Gala. Adalah rumah bawah tanah yang dibangun oleh si empunya rumah bernama Made Byasa. Dibangun seorang diri selama 15 tahun (1961 - 1976). Diperkirakan luas Gala Gala adalah 500 meter persegi. Luas juga ya...


Waktunya santap siang di Jo Jo Restaurant, asyik...
Buat yang ingin relaks dan suka massage, jangan sampai dilewatkan kesempatan di-massage di alam terbuka. Ehhmm... nikmatnya.













1 komentar:

♥♥♥♥♥ Jennifer™® ♥♥♥♥♥ mengatakan...

your blog is very nice

Posting Komentar

Follow Me

Related Websites

Berlangganan Artikel

Subscribe in a reader

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Lifestyle Blogs - BlogCatalog Blog Directory

Add to Technorati Favorites Checkpagerank.net

Ads

Website counter

Link Exchange

My Banner
minibannerayojalanjalan



My Text Link